Minggu, 24 Januari 2010

Ada Cinta di Lineage II

Cerita ini hanya fiksi belaka... kesamaan kejadian atau tokoh asliiii cuma kebetulan...


Ada Cinta di Lineage II
author: Yuki Aikawa

Akhir-akhir ini aku ketagihan game online. itu adalah Lineage II. Biasanya aku nggak pernah mau main game bertipe seperti itu karena aku cepat bosan. Berbeda dengan Lineage II, sejak awal aku sudah terkesan dengan karakter gamenya. Cowoknya ganteng-ganteng terutama Elf, Kamael dan Human. Ceweknya juga cantik-cantik dan seksi. Karakter favoritku adalah elf. Aku bisa tahan main berjam-jam, lho! Sampai-sampai papa sering menegurku buang-buang listrik. Hahaha...

Yang membuatku semakin betah bermain adalah teman-teman baru yang kudapatkan dari game itu. Hunting monster pun rasanya jadi menyenangkan karena ada mereka. Berkat Lineage II juga akhirnya kini aku punya pacar. Memang sih cuma pacar virtual karena kami belum pernah bertemu face-to-face. Pacaran kami hanya sebatas hunt bareng di Lineage II dan SMS-an. Entah kenapa dia tak pernah meneleponku. Mungkin dia malu?

"Hati-hati lho pacaran di dunia maya. Kita kan nggak tahu seperti apa orang aslinya," kata kakakku suatu hari.

"Tenang saja, kak. Dia sudah mengirimkan fotonya padaku, kok," jawabku santai.

"Bisa saja itu foto palsu... jangan terlalu gampang percaya, deh," kata kakakku lagi.

Entah kenapa aku jadi gusar mendengarnya.

"Sudahlah kak, urus saja urusanmu sendiri!"

****

Suatu hari, aku terpaksa main Lineage II di warnet. Saat aku sedang asyik hunting bersama pacarku tersayang, tiba-tiba cowok yang duduk di sebelahku menyapa.

"Hey, seru banget mainnya. Kamu kenal ya sama Kendraco?" tanyanya.

"Iya. Kamu kenal juga? Dia pacarku...," jawabku.

Cowok itu bengong menatapku, "Pacar? Pacar beneran? Bukan cuma di game?"

"Iya... Memang kenapa?" tanyaku heran.

"Kamu sudah pernah ketemu dengan dia?" tanyanya lagi.

"Belum sih, rumahnya jauh banget soalnya..."

"Jauh? Rumah dia di daerah sini juga, kok...," Cowok itu kebingungan.

"Kamu yakin? Kalau begitu kenapa dia bohong padaku...," tanyaku mendesak.

"Yah, tentu saja... Dia kan... Dia itu kan...," cowok itu tergagap. Seolah takut memberitahu padaku.

"Dia kenapa? Jelek? Gendut? Aku tak peduli..."

"Bukan... dia itu sebenarnya CEWEK."

Pandanganku gelap seketika. Aku pingsan dengan sukses.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar